Untuk mendukung upaya perlengkapan peralatan pertahanan negara, Depertemen Pertahanan (Dephan) Republik Indonesia akan melakukan uji peluncuran 10 rudal dengan hulu ledak berkekuatan tinggi di Baturaja, Sumatera Selatan, Oktober mendatang.
"Jumlahnya 10 rudal yang akan kita luncurkan, 4 rudal berhulu ledak, sedangkan sisanya rudal kosong," ujar Kepala Depertemen Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertahanan Republik Indonesia Pos M Hutabarat, di Pameungpeuk, Minggu (20/6).
Menurutnya, peluncuran tersebut akan membantu untuk melihat sejauh mana perlengkapan perlengkapan senjata yang dimiliki oleh negara dan merupakan hasil karya terbaik putra bangsa Indonesia melalui PT Pindad.
Selain itu, rencana peluncuran tersebut, kata dia, bertujuan untuk menilai kesanggupan negara untuk mengurangi sejumlah pasokan peralatan perang yang selama ini kerap didominasi pasokan dari luar.
"Kita itu mampu untuk membuat. Sekarang kita berupaya bagaimana kita bisa menciptakan rudal sendiri," ujar Pos Hutabarat.
Dijelaskannya, rudal yang akan diujikan nanti memiliki tiga jangkauan yakni 12 kilometer, 20 kilometer serta 30 kilometer. Sedangkan mengenai peluncurannya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan daya jangkauan roket tersebut.
"Peluncurannya bertahap. Satu rudal hulu ledak kemudian satu rudal kosong. Harapannya kita akan melihat bagaimana hasil yang ditimbulkannya, " katanya.
Pemilihan daerah Baturaja Sumatera Selatan, kata dia dinilai sangat cocok. Daerah tersebut cukup aman dengan jangkauan penduduk yang cukup rendah. Pasalnya peluncuran roket berhulu ledak cukup beresiko.
"Kita mencari daerah yang benar-benar jauh dari jangkaun penduduk," jelasnya.
Terpisah, Deputi Bidang Teknologi Dirgantara LAPAN Pusat Soewarto Herdhienata menambahkan ada dua kategori rudal yang bisa diluncurkan oleh Lembaga peluncuran milik negara seperti LAPAN.
Pertama, kata dia, rudal yang bersifat jangka panjang dan lebih berdasarkan kemanusiaan sehingga rudal yang diluncurkan tidak memiliki hulu ledak. Sedangkan kedua, lebih pada aspek keamanan sehingga rudal yang diluncurkan memililiki hulu ledak.
"Selama digunakan untuk kepentingan negara kita akan terus mendukungnya, " ujar Soewarto.
"Jumlahnya 10 rudal yang akan kita luncurkan, 4 rudal berhulu ledak, sedangkan sisanya rudal kosong," ujar Kepala Depertemen Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertahanan Republik Indonesia Pos M Hutabarat, di Pameungpeuk, Minggu (20/6).
Menurutnya, peluncuran tersebut akan membantu untuk melihat sejauh mana perlengkapan perlengkapan senjata yang dimiliki oleh negara dan merupakan hasil karya terbaik putra bangsa Indonesia melalui PT Pindad.
Selain itu, rencana peluncuran tersebut, kata dia, bertujuan untuk menilai kesanggupan negara untuk mengurangi sejumlah pasokan peralatan perang yang selama ini kerap didominasi pasokan dari luar.
"Kita itu mampu untuk membuat. Sekarang kita berupaya bagaimana kita bisa menciptakan rudal sendiri," ujar Pos Hutabarat.
Dijelaskannya, rudal yang akan diujikan nanti memiliki tiga jangkauan yakni 12 kilometer, 20 kilometer serta 30 kilometer. Sedangkan mengenai peluncurannya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan daya jangkauan roket tersebut.
"Peluncurannya bertahap. Satu rudal hulu ledak kemudian satu rudal kosong. Harapannya kita akan melihat bagaimana hasil yang ditimbulkannya, " katanya.
Pemilihan daerah Baturaja Sumatera Selatan, kata dia dinilai sangat cocok. Daerah tersebut cukup aman dengan jangkauan penduduk yang cukup rendah. Pasalnya peluncuran roket berhulu ledak cukup beresiko.
"Kita mencari daerah yang benar-benar jauh dari jangkaun penduduk," jelasnya.
Terpisah, Deputi Bidang Teknologi Dirgantara LAPAN Pusat Soewarto Herdhienata menambahkan ada dua kategori rudal yang bisa diluncurkan oleh Lembaga peluncuran milik negara seperti LAPAN.
Pertama, kata dia, rudal yang bersifat jangka panjang dan lebih berdasarkan kemanusiaan sehingga rudal yang diluncurkan tidak memiliki hulu ledak. Sedangkan kedua, lebih pada aspek keamanan sehingga rudal yang diluncurkan memililiki hulu ledak.
"Selama digunakan untuk kepentingan negara kita akan terus mendukungnya, " ujar Soewarto.
loading...
0 komentar :
Posting Komentar