Beri kesempatan PT DI dan Bengkel TNI untuk me-reverse engineering F-16 dan F-5

Semakin eringnya Indonesia diembargo oleh pihak barat, membuat Indonesia menjadikan Rusia dan China sebagai pemarok persenjataan untuk pertahanan Indonesia. Banyak yang trauma dengan sikap menusuk dari belakang negara-negara barat ketika Indonesia dilanda konflik.

Produk F-16 dan F-5 menjadi sering menganggung karena kekurangan suku cadang dan terpaksa dilakukan kanibalisasi. F-5 Indonesia dikhabarkan banyak yang lapuk di gudang-gudang di AS karena tidak dikirim ke Indonesia paska perbaikan.



Dengan pengalaman ini saatnya Indonesia memberi kepercayaan bagi PT DI dan bengkel-begkel TNI di tanah air untuk me-reverse engineering produk-produk ini agar tidak terbuang begitu saja. Dengan merancang ulang dengan skala yang berbeda, dan riset pengembangan lebih lanjut, Indonesia bahkan bisa membuat pesawat sejenis dengan jumlah dan karakteristik yang telah disesuaikan dengan kontur lingkungan Indonesia.

Usaha membuat pesawat F-16 dan F-5 sendiri merupakan jawaban, karena kedua jenis pesawat ini tidak akan dibeli lagi karena sudah lapuk dan kadaluarsa, dengan makin keluarnya pesawat yang lebih canggih seperti F-35. reverse engineering adalah jawaban dari kedua permasalahn ini: embargo dan modernisasi
loading...
Share on Google Plus

About media

Indonesia Defense is a blog about the politics, business and technology of defense, serving senior military and industry decision-makers.

0 komentar :

Posting Komentar